Desa Kebarongan Terapkan Pengubahan Sampah Organik Menjadi Pupuk Cair

Image

   Sampah adalah salah satu masalah yang sampai saat ini belum bisa di atasi secara maksimal. Dengan demikian Desa Kebarongan mencoba mengurangi sampah di Desa Kebarongan ini dengan cara mengolahnya menjadi pupuk, adapun bahan yang digunakan dalam pembuatan pupuk ini adalah sampah organik yang berasal dari limbah Rumah Tangga. Untuk melaksanakan pengolahan sampah tersebut pemerintah desa menggandeng KKN UNWIKU untuk merealisasikannya Pembuatan pupuk menggunakan komposer selain menghasilkan pupuk cair juga menghasilkan pupuk padat jadi dalam satu kali praktek kita bisa memiliki 2 jenis pupuk seklaigus. Pupuk organik cair selain dapat memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah, juga membantu meningkatkan produksi tanaman, mengurangi penggunanann pupuk anorganik dan sebagai alternatif pengganti pupuk kandang.

   Pupuk organik cair juga sebagai pelengkap jika anda menggunakan pupuk organik padat. Karena pupuk organik cair inilah yang akan melengkapi unsur mikro bagi pertumbuhan tanaman, terutama menjelang tanaman panen/berbuah. Dan sebagai catatan pupuk organik cair ini sebagai pelengkap saja, guna mengoptimalkan hasil ketika dikombinasikan dengan pupuk organik padat.

   Pupuk organik cair sangat baik jika langsung disemprotkan pada batang, daun, bunga dan buah. Ini berbeda dengan pupuk organik padat yang ditaruh dalam tanah secara langsung. Pupuk organik cair juga sebagai alternatif dari mahalnya berbagai pupuk kimia. Tanaman sayuran yang menggunakan pupuk organik cair sangat sehat untuk dikonsumsi, berbeda dengan penggunaan pupuk kimia.

   Harga pupuk organik cair berkisar antara 15.000 sampai 40.000 per liternya. Tentunya biaya itu bisa kita hemat dengan cara membuat sendiri pupuk organik cair. Disini akan kita jabarkan dengan lengkap cara membuat pupuk organik cair dengan sederhana dan biaya murah serta kualitas lebih baik.

 

 

Cara membuat pupuk organik :

Bahan yang di gunakan ;

  1. Sampah organik                                             8 kg
  2. Em4                                                              4 tutup botol
  3. Molases / gula pasir                                        1 ons
  4. Bekatul                                                          1 kg
  5. Air leri                                                            2 liter
  6. Empon – empon (Jahe, kencur, kunyit)              1 kg
  7. Bonggol pisang atau batang pisang                   1 buah

 

Cara pembuatan pupuk organik :

  1. Siapkan bahan – bahan yang tertera di atas.
  2. Cacah sampah organik dan bonggol pisang yang sudah di siapkan menjadi ukuran yang kecil agar cepat membusuk.
  3. Campurkan cacahan sampah dengan empon – empon yang telah di tumbuk dan bekatul, aduk hingga merata.
  4. Tuangkan 4 tutup botol Em4 aduk hingga rata.
  5. Masukan 1 ons gula pasir atau 4 tutup botol molases, aduk hingga semua bahan tercampur merata.
  6. Tuangkan kedalam komposer.
  7. Tuangkan air leri yang sudah di siapkan.
  8. Lapisi bagian atas dengan plastik sebelum di tutup.
  9. Tunggu hingga 2 minggu

 

Cara memanen pupuk :

      Selain pupuk cair dalam pembuatan pupuk menggunakan komposer ini kita juga mendapatkan puypuk padat. Cara mengambil atau memanen pupuk yang sudah kita buat adlah dengan cara

1. pupuk cair

          Untuk memanen pupuk cair yang sudah kita buat itu sangat mudah , yaitu dengan mengambilnya langsung dari kran   yang ada pada komposer.

2. pupuk padat

         Sedangkan untuk memanen pupuk padat itu kita hanya mengambil ampas atau sampah

yang berada di atas saringan.

 

Penggunaan pupuk

Cara penggunaan pupuk cair dan padat ini sama seperti pupuk pada umumnya :

1. pupuk cair

     Campurkan 1 gelas pupuk cair yang masih murni dengan 1 gayung air, kemudian cara pengaplikasiannya bisa di siramkan ke akar tanaman atau juga bisa di semprotkan ke daun ataupun bunga tanaman.

2. pupuk padat

      Untuk pupuk padat kita bisa mencampunya denagn tanah yang akan di gunakan sebagai media tanam.

Kegunaan dan mafaat pupuk organik cair

Dapat mendorong dan meningkatkan pembentukan klorofil daun dan pembentukan bintil akar pada tanaman leguminosae sehingga meningkatkan kemampuan fotosintesis tanaman dan penyerapan nitrogen dari udar

  1. Dapat meningkatkan vigor tanaman sehingga tanaman menjadi kokoh dan kuat, meningkatkan daya tahan tanaman terhadap kekeringan, cekaman cuaca dan serangan patogen penyebab penyakit.
  2. Merangsang pertumbuhan cabang produksi.
  3. Meningkatkan pembentukan bunga dan bakal buah, serta
  4. Mengurangi gugurnya daun, bunga dan bakal buah.

 

.

Komentar